Minggu, 15 Juni 2014

"Ibuku Hanya Punya Satu Mata"

Kisah mengharukan ini saya posting di blog ini supaya kita tidak akan pernah sekalipun, bahkan sedetik pun melupakan betapa besar cinta dan kasih sayang seorang ibu kepada putra/i nya.  Seperti suatu lirik lagu (Nightwish) yang mengatakan "A mother's love is a sacrifice" ya... "Cinta seorang ibu adalah sebuah pengorbanan", akan bisa kalian renungkan melalui kisah berikut ini ....

Ibuku hanya punya satu mata...aku membencinya, dia sungguh-sungguh membuatku malu.  
Sehari-harinya dia membuat makanan untuk dijual kepada siswa/i dan guru-guru SD di sekolahku, hal itu dia lakukan untuk membantu menopang kehidupan keluarga kami.
Suatu ketika, dia mendatangiku hanya untuk mengatakan "Gimana kabarmu nak...?" dan hal itu sungguh-sungguh membuatku malu.  Bagaimana mungkin dia melakukan hal ini padaku? Aku mengacuhkannya, memandangnya dengan penuh kebencian dan buru-buru lari menjauhinya.
Keesokan harinya salah satu teman sekelasku menghampiriku dan berkata ..."Iiiiih...ibumu matanya cuman sebelah!"




Ketika itu aku ingin mengubur diriku sendiri rasanya, aku juga menginginkan ibuku tidak pernah ada di dunia ini.  Hari itu juga, sepulang sekolah aku langsung menghardiknya ..."Bu, kalo ibu cuma mau bikin aku jadi bahan tertawaan, kenapa ibu ga mati saja sekalian???"
Ibuku tak menanggapi kata-kataku, aku sendiri tak sedetik pun berhenti untuk memikirkan kata-kata yang telah terucap. Ketika itu aku benar-benar marah dan tak mempedulikan perasaannya. Aku ingin keluar dari rumah itu, dan hidup terpisah dari ibuku.  Jadi, aku pun belajar dengan sangat keras, hingga aku mendapat kesempatan untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri.

Singkat cerita aku pun menikah, membeli rumah sendiri, dan memiliki keluarga sendiri.  Aku merasa bahagia dengan kehidupanku, anak-anakku dan kenyaman yang ada.  Suatu hari ibuku datang untuk mengunjungiku, sejak aku pergi dari rumah, dia belum pernah lagi bertemu denganku dan belum pernah sekalipun bertemu dengan cucu-cucunya.  Ketika dia berdiri di depan pintu, anak-anakku mentertawakannya, dan mengolok-oloknya karena datang dengan begitu saja.  Aku berteriak padanya ..."Bu! Berani-beraninya ibu datang ke sini dan membuat anak-anakku ketakutan!  KELUAR! PERGI DARI SINI!!"
Kali ini ibuku menjawab dengan lirih ..."Ohh...maafkan saya, saya mungkin salah alamat" dan dia kemudian menghilang.

Suatu hari, aku mendapat surat undangan reuni sekolah dasarku. Aku berbohong pada istriku, dengan mengatakan aku akan pergi untuk mengurusi bisnis di luar kota.  Setelah menghadiri acara reuni, aku memutuskan utuk pergi ke tempat tua dimana aku dulu tinggal, hanya karena rasa penasaran saja.  Tetanggaku mengatakan ibuku sudah meninggal, tetapi berita itu tak membuatku menitikkan air mata meski setetes pun.  
Lalu dia memberikan sepucuk surat yang Ibu tulis untukku.

"Anakku tercinta ...
Ibu tak bisa berhenti memikirkanmu ...Ibu minta maaf sudah datang ke rumahmu dan membuat anak-anakmu ketakutan.
Ibu sangat senang ketika mendengar kamu akan datang untuk menghadiri acara reuni di sekolah dasarmu,tetapi mungkin Ibu sudah tak bisa bangun untuk sekedar menemuimu ...Ibu minta maaf sudah membuatmu malu ketika kamu sedang beranjak remaja.
Nak ...Ketika kamu masih sangat kecil, kamu terkena kecelakaan parah yang menharuskanmu kehilangan salah satu matamu.  Sebagai seorang ibu, Ibu tak sanggup jika harus menyaksikanmu tumbuh dengan keadaan cacat. Jadi Ibu memutuskan untuk memberikan satu mata Ibu untukmu.
Ibu sangat bangga pada anak Ibu yang melihat dunia baru untuk Ibu, di tempat Ibu, dengan mata itu.
Dengan segenap Kasih Sayang dan Cinta untukmu ...
Ttd


Ibumu"

See ...I told you, "A mother love is a sacrifice"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar